Nama : Pungki Oktaviani
Kelas : 4EA16
NPM : 16213948
SOFTSKILL
MINGGU 1
DEFINISI ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI
A.
Hakekat
Mata Kuliah Etika Bisnis
Etika adalah
sesuatu yang berkaitan dengan “kebaikan (rightness)” atau moralitas
(kesusilaan) dari perilaku manusia. Sedangkan Etika bisnis adalah
standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer atau segenap
karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Dengan kata
lain, etika bisnis yang bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis.
Etika bisnis juga berfungsi untuk
menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat
luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada
tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggungah pemikiran masyarakat untuk
bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Pada hakekatnya hal ini lah yang
melandasi dengan memberi perhatian pada
dunia pendidikan, khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu dengan menambahkan
mata kuliah Etika Bisnis. Karena dengan adanya mata kuliah Etika Bisnis dapat
meningkatkan kredibilitas dan tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan adanya
etika bisnis, secara intern semua mahasiswa dapat menerapkan standard etis yang
sama, sehingga dapat mengambil kebijakan/keputusan yang baik berdasarkan
perilaku etik, yang sangat penting diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka
panjang dalam sebuah bisnis.
B.
Definisi
Etika dan Bisnis
Etika
(Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") Hal ini berarti etika berkaitan
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari
satu generasi ke generasi yang lainnya. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab. Etika adalah ilmu yang berkenaan tentang yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral.
Secara
historis kata bisnis dari bahasa inggris “business”, dari kata “busy” yang
berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Bisnis
dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari. Bisnis
adalah suatu aktivitas yang mengarahkan pada peningkatan nilai tambah melalui
proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi).
C.
Etiket
Moral, Hukum dan Agama
Etiket Moral
adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik
yang memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada
sekelompok manusia, dimana ajarannya mengajarkan tetang pemikiran mengenai
kewajiban dan tingkah laku manusia baik mental maupun fisik dan mengenai
hal-hal yang sesuai dengan moral itu sendiri.
Etiket Hukum
adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan ddalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dan hukum pidana.
Etika Agama
adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur yang
bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata
bagaimana cara manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup
yang berkelanjutan sampai kehidupan sesudah kematian.
D.
Klasifikasi
Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan
Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Etika
Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di
mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan
hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya
ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara
turun-temurun.
2. Etika
Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan
perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal.
Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta
kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum
atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
3. Etika
Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang
dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang
atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan
tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari
sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap
masyarakat atau pihak lain.
4. Etika
Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang
diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan
dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu
yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak
yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini
dikelompollan menjadi dua macam yaitu :
v Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik
menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
v Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang
baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun
tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
5. Etika
Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang
dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial
dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok
passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan
konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak
atau masyarakat yang bersifat global.
E.
Konsepsi
Etika
Dalam pergaulan
hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di
perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud
pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai
dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi
umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli
maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Konsep dasar etika antara lain adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia serta akhlak (moral) serta kesusilaan seseorang untuk berbuat baik
dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang
terhadap orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Keraf, A. Sonny. 2006. Etika
Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
Bertens, K. 2009. Pengantar
Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Dr. H. Budi Untung.
2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Fauzan
dan Ida N. 2014. Jurnal : Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Terhadap
Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet Di Kota Malang. Malang.
No comments:
Post a Comment