Friday, January 15, 2016

Perilaku Konsumen


PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL IPHONE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA



Oleh
PUNGKI OKTAVIANI
NPM. 16213948


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
                                 







BAB I
Pendahuluan

1.1    Latar Belakang Masalah

Ekonomi telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir. Jarak dan budaya telah menyempit dengan adanya sambungan telepon, komputer global, dan teknologi internet. Perkembangan teknologi telah mengalami kemajuan yang cukup pesat terutama dalam teknologi informasi yang berkembang sangat pesat seiring dengan terus berkembangnya arus globalisasi dalam semua bidang yang membutuhkan sarana informasi global yang cepat. Hal ini berdampak terhadap kebutuhan sarana komunikasi yang semakin meningkat. Apalagi bila dilihat dari pola pikir masyarakat sekarang ini yang semakin kritis, informatif dan ingin bertindak secara praktis. Masyarakat kita adalah bagian dari masyarakat global sehingga mereka membutuhkan sarana informasi yang handal dalam menunjang segala keinginannya.
Salah satu jasa telekomunikasi yang berkembang pesat di tanah air adalah jasa telepon seluler. Hal ini dapat dimaklumi mengingat telepon sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting dewasa ini dan seakan sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Dengan semakin meningkatnya mobilitas dan perubahan gaya hidup masyarakat, kebutuhan akan sarana telekomunikasi bergerak semakin meningkat.
Pemasaran berkembang dengan pesat dan memahami perilaku konsumen menjadi salah satu strategi dalam keberhasilan memasarkan produk. Menghasilkan suatu produk yang diinginkan konsumen akan mengefisienkan kegiatan pemasaran, melalui pemahaman perilaku konsumen akan diperoleh informasi bagaimana konsumen mengembangkan sejumlah alternatif dalam pembeliannya. Informasi ini akan menjadi fokus kegiatan pemasaran untuk mendesain produk, harga, bauran promosi, distibusi sampai dengan sistem pelayanan sesuai dengan yang diperlihatkan konsumen melalui perilakunya.
Kotler (2009) mengemukakan bahwa perilaku konsumen sebagai berikut : "Studi mengenai konsumen itu sendiri bagaimana seseorang, kelompok atau organisasi memilih, membeli, menggunakan serta mengatur barang dan jasa atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan mereka".
Pengertian tersebut bermakna bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen dan juga dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan demikian konsumen akan mengembangkan sejumlah alternatif untuk sampai kepada keputusan membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa.
Salah satu perusahaan yang memperhatikan perilaku pasar dan mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan adalah perusahaan Apple. Apple adalah perusahaan Amerika yang bergerak dibidang telekomunikasi. Produk yang mereka luncurkan adalah telepon genggam atau telepon seluler dengan merek iPhone.
Seperti yang diketahui telepon genggam atau telepon seluler merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal di Indonesia. iPhone adalah perangkat genggam nirkabel (wireless handheld device) yang mendukung kemampuan layanan e-mail gegas/cepat (push-mail), pesan pendek, faksimili internet, berselancar internet dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya.
Pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian handphone merek iPhone juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan mencari variasi. Kebutuhan mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorong ingin mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang tujuannya adalah untuk mencari kesenangan atau untuk melepaskan kejenuhan dari merek yang biasa dipakainya (Kotler. 2009).
Untuk menarik minat beli konsumen pemasar harus melihat lebih jauh bemacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan bagi perusahaan. Perilaku konsumen adalah merupakan  perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam usahanya untuk membeli, memilih, menggunakan dan mengevaluasi produk serta jasa yang diharapkan mampu memuaskan kebutuhan dari konsumen.
Seperti yang diketahui bahwa kemajuan kehidupan bisnis di jaman sekarang ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Tentu saja hal tersebut menjadi pemikiran bagi para pengusaha bisnis dalam memenangkan persaingan oleh karenanya para pelaku bisnis perlu mempertimbangkan faktor prilaku dari pasar yang hendak dimasukinya dimana nantinya dari mempelajari prilaku pasar maka para pengusaha/produsen mampu untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk yang diatawarkannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahas, mengkaji lebih jauh tentang penelitian yang akan dilakukan ini dengan menganalisis lebih lanjut dan menuangkannya kedalam bentuk proposal dengan judul “PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL IPHONE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA”

1.1    Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1.      Apakah faktor budaya mempengaruhi keputusan pembelian ponsel merek iPhone?
2.      Apakah faktor sosial mempengaruhi keputusan pembelian ponsel merek iPhone?
3.      Apakah faktor pribadi mempengaruhi keputusan pembelian ponsel merek iPhone?
4.      Apakah faktor psikologis mempengaruhi keputusan pembelian ponsel merek iPhone?

1.2    Tujuan Penelitian
Dengan dilahirkannya penelitian ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.      Untuk menganalisis pengaruh faktor budaya terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone.
2.   Untuk menganalisis pengaruh faktor sosial terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone.
3.      Untuk menganalisis pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan pembelian n ponsel merek iPhone.
4.    Untuk menganalisis pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone.


1.4    Manfaat Penelitian
1.  Dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi perusahaan dapat memberi gambaran mengenai perilaku konsumen dan diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran untuk menentukan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan yang harus dilakukan, guna mempertahankan efisiensi dan kontinuitas perusahaan.
2.        Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat membantu menuju kesempurnaan penelitian.
3.        Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.






BAB II
Kerangka Teori

2.1    Kerangka Teori
2.1.1   Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Loudon dan Della-Bitta, (1984); dalam Sumarwan (2004;25) bahwa ”perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan aktifitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan barang atau jasa.”

Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembangunan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Pengertian perilaku konsumen seperti diungkapkan oleh Mowen (2002:6) mengatakan: “Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide”.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Simamora (2004:6) :
a.       Faktor budaya
Faktor budaya yang mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Peranannya dimainkan oleh kultur, sub kultur, dan kelas sosial.
·  Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang.
·     Subkultur merupakan sub-sub yang lebih kecil dari kultur yang memberikan identifikasi dan sosialisi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis.
·   Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata niat, minat, dan perilaku yang sama.  

b.      Faktor sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, kelurga, serta peran dan status sosial.
·       Kelompok acuan. Kelompok acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku. Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku. Beberapa kelompok acuan yang terkait dengan konsumen diataranya adalah; kelompok persahabatan (Friendship Groups), kelompok belanja (Shopping Groups), kelompok kerja (Work Groups), kelompok atau masyarakat maya (Virtual Groups or communities) dan kelompok pegiat konsumen (Consumer Action Groups). Beberapa kelompok yang digunakan dalam komunikasi pemasaran: selebriti, ahli atau pakar, orang biasa, para eksekutif dan karyawan, karakter dagang atau juru bicara. (Sumarwan 2004;250).
·   Keluarga. Adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, dan tinggal bersama. (Engel, Blackwell, dan Minard:1992) dalam Amirullah, (2002:51). Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua, saudara, pasangan dan anak-anaknya.
·   Peran dan status. Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok dalam hidupnya seperti keluarga, klub, organisasi. Posisi orang tersebut dalam setiap kelompok dapat didefinisikan sebagai peran dan status.   

c.       Faktor pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
·   Usia dan tahap siklus hidup. Orang-orang pembeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Mereka memakan makanan bayi pada tahun-tahun awal, memakan segala jenis makanan pada tahun-tahun pertumbuhan, dan memakan makanan diet pada tahun-tahun berikutnya.
·        Pekerjaan. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.
·    Keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan kekayaan. Indikator- tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
·     Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup melukiskan ”keseluruhan orang” tersebut yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya (Engel, dkk, 1995:449 dalam Sumarwan, 2004:56)
·     Kepribadian dan konsep pribadi. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya.  

d.      Faktor psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologi utama yaitu; motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian.
·      Motivasi. Maslow menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Menurutnya, kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakkan sampai yang paling sedikit memberikan dorongan. Pertama-tama orang akan memuaskan kebutuhan yang paling penting dulu, baru memenuhi kebutuhan berikutnya. Berdasarkan urutan kepentingannya, jenjang kebutuhan adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan sendiri muncul karena merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan sesungguhnya dirasakan.
·       Persepsi. Seseorang yang termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang benar-banar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi tersebut. - Pengetahuan. Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman.
·  Kepercayaan dan sikap pendirian. Melalui bertindak dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan pendirian. Halhal ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka  

2.1.2   Proses Keputusan Membeli
Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tertentu melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang mereka buat. Dalam pembelian yang lebih rutin, mereka membalik tahap-tahap tersebut.
Menurut (Kotler, 2009:204) ada tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu: 






  1. Pengenalan Masalah. Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebalumnya orang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini.
  2. Pencarian informasi. Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan mungkin produk itu ada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnya. Yang pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
  3. Evaluasi alternatif. Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek. Konsumen juga dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif tiap ciri. Dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu.
  4. Keputusan pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang disukainya. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. 
  5. Perilaku sesudah pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan.
  1. Kepuasan sesudah pembelianKonsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataannya yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka akan merasa puas.
  2. Tindakan sesudah pembelian. Penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan yang lama adalah lebih penting daripada menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa puas ia akan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli lagi produk tersebut. Sedangkan konsumen yang tidak puas akan melakukan hal yang sebaliknya, bahkan memceritakan ketidak puasannya kepada orang lain di sekitarnya,


Menurut Kotler (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat diukur melalui: faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Untuk lebih memudahkan penelitian dan pembahasan, maka berdasarkan uraian di atas penulis akan mengemukakan skema yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian ini. Secara sistematis kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut ;

2.1    Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah rumusan masalah, karena sifatnya masih sementara maka harus di buktikan secara empiris dengan berbagai metodologi untuk menjawab suatu hipotesis.
Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1.   Diduga bahwa faktor budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi.
H2.  Diduga bahwa faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi,
H3   Diduga bahwa faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi.
H4   Diduga bahwa faktor psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi.
H5  Diduga bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi.




BAB III
Metodologi Penelitian

3.1    Jenis Metodologi Penelitian
Jenis metodologi penelitian ini adalah metodologi penelitian kuantitatif. Metodologi penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat menemukan, membuktikan dan mengembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu (Sugiyono : 2004)  
3.2    Variabel Penelitian
Menurut Nazir (2003:126) definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
  1. Variabel Bebas (Independent Variabel). Varibel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2004:33).
  2. Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004:33). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen (Y).

3.3    Defenisi Operasional variabel
Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang menjelaskan dari suatu variabel-variabel yang akan diteliti dan mencakup indikator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut maka penulis akan lebih mudah mengukur variabel yang ada.
3.4    Populasi dan Sampel
3.4.1        Populasi
      Menurut Arikunto (2006) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dari pengertian tersebut populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Gunadarma yang menggunakan ponsel merek iPhone.

3.4.2        Sampel
         Sampel adalah objek yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi, dimana pengambilan sampel yang dilakukan harus mewakili/representatif dari populasi (Arikunto : 2006).

3.5    Jenis Data dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
a.       Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
b.      Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak-pihak lain. Merupakan data yang diperoleh dari obyek penelitian.
3.6    Teknik Pengumpulan Data
     Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dipakai dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh dalam rangka pengujian penelitian. Adapun teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1.      Angket
      Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relative singkat. Maka disebarkan angket kepada sampel penelitian (Arikunto, 2006).
2.      Observasi
       Observasi adalah pengamatan/pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

3.7    Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.7.1        Analisis Deskriptif
a.       Verifikasi Data
Yaitu memeriksa kembali kuisioner yang telah di isi oleh responden untuk memastikan apakah semua pertanyaan sudah dijawab dengan lengkap oleh responden.
b.      Menghitung Nilai Jawaban
Menghitumg frekwensi dari jawaban yang telah diberikan oleh responden atas setiap item pertanyaan yang diajukan

c.       Menghitung Rata-rata Skor Total Item Dengan Mengunakan Rumus
Dimana:     SS        = Sangat Setuju
S          = Setuju
CS       = Cukup Setuju
TS        = Tidak Setuju
STS     = Sangat Tidak Setuju
n          = Total Responden

3.1.1        Analis Inferensial
Analisis inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan data kuisioner dengan menggunakan tahapan pengujian sebagai berikut:
1.         Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006) validitas mengambarkan bahwa pertanyaan yang digunakan mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur (valid). Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu instrument pengukuran yang digunakan, artinya mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.
2.      Uji Reliabilitas
Gujarati (1997:71) mendefenisikan uji reliabilitas sebagai uji yang digunakan untuk menbuktikan kehandalan dari item-item pertanyaan yang digunakan. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya kekurangan dalam penggunaannya.
3.      Multiple Regression/Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berfungsi untuk menganalisis hubungan dan pengaruh antara satu variabel terikat terhadap dua / lebih variabel bebas. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan menentukan nilai Y (sebagai variabel dependen) dan untuk menaksir nilai-nilai yang berhubungan dengan X (variabel independen), dengan kata lain dapat digunakan juga ketika kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual (Arikunto : 2006).

4.         Uji Hipotesis
a.       Uji R2
Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil regresi tersebut karena variabel independen secara keseluruhan mampu menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya semakin mendekati angka nol berarti semakin buruk hasil regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan tidak mampu menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2005). Koefisien determinan (R2) di uji dengan menggunakan statistik pada program SPSS.
b.      Uji F
Uji F adalah bagian uji statistik yang digunakan untuk membuktikan pengaruh variable independen terhadap variable dependen secara serentak (simultan). Pengujian uji F diuji dengan menggunakan statistik pada program SPSS. Dalam melakukan estimasi data maka digunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5 % (0.05). Kriteria pengujian adalah:
1)   Jika nilai signifikansi < α maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan.
2)   Jika nilai signifikansi > α maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak, berarti dapat disimpulkan variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan.
c.       Uji t
Untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t. Uji t merupakan uji statistik yang digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen maka digunakan uji t. Pengujian uji t diuji dengan menggunakan aplikasi SPSS. Dalam melakukan estimasi data maka dipergunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5 %. Kriteria pengujiannya adalah:
1)   Jika nilai signilfikansi < α maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
2)   Jika nilai signifikansi > α maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak, berarti dapat disimpulkan variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Faktor budaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan nilai signifikansi sebesar 0.006. Dari hasil regresi diketahui  faktor budaya berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada karyawan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma sebesar -38.50% dengan asumsi variabel lain yang diteliti konstant.
2.      Faktor sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone pada Rumah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan nilai signifikansi dari variabel sosial adalah 0.484.  Dari hasil regresi diketahui faktor sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma sebesar 6.7% dengan asumsi variabel lain yang diteliti konstant.
3.      Faktor pribadi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan nilai signifikansi dari faktor pribadi adalah 0,208 Dari hasil regresi diketahui faktor pribadi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma sebesar 18.80% dengan asumsi variabel lain yang diteliti konstant.
4.      Faktor psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma dengan nilai signifikansi dari faktor psikologis adalah 0.000. Dari hasil regresi diketahui faktor pribadi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone pada karyawan Rumah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma sebesar  89.60% dengan asumsi variabel lain yang diteliti konstant.

Dari hasil yang di peroleh peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1.        Disarankan kepada perusahaan untuk selalu melakukan riset terus-menerus untuk mengetahui perkembangan dan keinginan konsumen terhadap produk yang ditawarkan, karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
2.        Kepada konsumen diharapkan untuk lebih teliti dalam mengkonsumsi produk, jadikan banyak faktor serta indikator sebagai penentu dalam memutuskan pembelian.
3.        Untuk penelitian selanjutnya, disarankan memasukkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi sehingga diharapkan hasil penelitian yag akan datang lebih sempurna dari penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA


Antara. 2012. Analisis Pada Industri Telepon Selular Di Indonesia. Diakses dari www.antara.co.id pada tanggal 26 Maret 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineka Cipta.

Detiknet. 2012. Pengguna BlackBerry di Indonesia. Diakses dari www.detiknet.com pada tanggal 26 Maret 2012.

Endang PW. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Goreng Di Surabaya. Teknik Industri FTI-UPNV. Jatim.

Engel, et all. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta.

Fandy Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy. Yogyakarta.

Freddy Rangkuty. 1997. Riset Pemasaran. Cetakan Pertama. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Ekonometrika. Erlangga. Jakarta.

Handy Noviyarto. 2010. Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI Jakarta. Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Hery Kurniawan. 2006. Ansalisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Mie Instan Merk Sedaap (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmer Malang). Proposal. Universites Merdeka Malang.

Husein Umar. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Lamb, Charles. W. et. All. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Mowen. H. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Penerbit. Andi. Yogyakarta.