Wednesday, September 30, 2015

PERILAKU KONSUMEN

Nama : Pungki Oktaviani
NPM  : 16213948
Kelas : 3EA16



PERILAKU KONSUMEN


1.    Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.    Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.
Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat.



KEBUTUHAN KONSUMEN


1.    Pengertian Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan yang dirasakan konsumen (fell need) bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri (fisiologis), misalnya rasa lapar dan haus. Kebutuhan juga bisa dimunculkan oleh faktor luar konsumen, misalnya aroma makanan yang datang dari restoran sehingga konsumen terangsang ingin makan.

2.    Tujuan Mempelajari Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen berupa dorongan untuk melakukan sesuatu yang telah menjadi keinginan. Stimulus atau rangsangan (misalnya rasa lapar) akan menyebabkan pengenalan kebutuhan. Rangsangan tersebut bisa datang dari diri seseorang karena adanya kondisi fisiologis tertentu. Rangsangan terjadi karena adannya keinginan antara apa yang dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan, inilah yang mengakibatkan adanya rasa lapar dan haus, sehingga konsumen merasakan adanya pengenalan kebutuhan akan makanan dan minuman.
Sebuah perilaku atau tindakan yang berorientasi pada tujuan. Artinya untuk memenuhi kebutuhannya, seorang konsumen harus memiliki tujuan akan tindakannya. Tujuan adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan ada karena adanya kebutuhan.

3.    Model Teori Kebutuhan Konsumen

Teori Kebutuhan Maslow
Dr. Abraham Maslow adalah seorang psikolog klinis yang memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal sebagai Teori Maslow atau Hierarki Kebutuhan Manusia (Maslow’s Hierarchy of need). Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah yaitu kebutuhan biologis sampai paling tinggi yaitu kebutuhan psikogenik. Menurut teori maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya dari tinggat rendah terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya maka kebutuhan lainnya yang lebih tinggi akan muncul.

Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1.   Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan dasar manusia atau kebutuhan tingkat terendah manusia, yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup.  Kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual.  Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim (misalnya kelaparan) bisa menyebabkan manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
2.   Kebutuhan Rasa Aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. Manusia membutuhkan perlindungan dari gangguan kriminalitas, sehingga ia bisa hidup dengan aman dan nyaman ketika di rumah maupun ketika bepergian.
3. Kebutuhan Untuk Rasa Memiliki (Sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. Manusia membutuhkan rasa cinta dari orang lain, rasa memilik dan dimiliki, serta diterima oleh orang-orang disekelilingnya. Kebutuhan tersebut berdasarkan kepada perlunya manusia berhubungan satu dengan lainnya.
4.  Kebutuhan Penghargaan, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. Manusia adalah pribadi yang memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.
5.  Kebutuhan Aktualisasikan Diri, yaitu kebutuhan dari seorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Seorang individu perlu mengekspresikan dirinya dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya bahwa ia mampu melakukan hal tersebut.

Teori McCLELLAND
David McClelland mengembangkan suatu teori motivasi yang disebut sebagai McClellabd’s Theory of Learned Needs. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu:

  1. Kebutuhan untuk sukses yaitu keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik.
  2. Kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya.
  3. Kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingnya. Tujuannya adalah untuk bisa mempengaruhi, mengarahkan, dan mengatur orang lain.


SEGMENTASI PASAR

1.    Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompokpembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

2.    Manfaat Segmentasi Pasar
Manfaat dari segmentasi pasar adalah :
  • Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
  • Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
  • Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya

3.    Dasar Segmentasi Pasar
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Adapun variabel  dasar  segmentasi  pasar  konsumen menjadi  segmenatasi  yang utama, antara lain:
  1. Segmentasi Geografik yang berarti membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik secara negara, regional, negara bagian, country, kota, atau kompleks perumahan.
  2. Segmentasi Demografik adalah pembagian pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel  seperti  umur,  jenis  kelamin, ukuran  keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
  3. Segmentasi Gaya Hidup (Psikografis) adalah membagi pembeli menjadi  kelompok  yang berbeda berdasarkan  pada  karakteristik  kelas  sosial,  gaya  hidup,  dan kepribadian.
  4. Segmentasi Tingkah Laku (Psikologis) adalah mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
  5. Segmentasi Manfaat adalah berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.


4.    Syarat - Syarat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
  • Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
  • Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
  • Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program - program pemasarannya.·  


5.    Kriteria Untuk Membidik Segmen Pasar Secara Efektif
Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
Ø  Dapat diidentifikasi,
Ø  Mencukupi (dari sudut ukuran),
Ø  Stabil atau bertumbuh,
Ø  Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.

6.    Prosedur Segmentasi Pasar
Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi segmen pasar :
  1. Pertama: Tahap Survey. Pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk kelompok focus untuk mendapatkan pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai atribut yang dibutuhkan.
  2. Kedua: Tahap Analisis. Periset menerapkan analisis factor terhadaap data untuk membuang variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum.
  3. Ketiga: Tahap Pembentukan. Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan pola media. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominan yang ada pada kelompok tersebut.



TARGETING

1.    Pengertian Targeting
Targeting atau Pasar Sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki dan kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.

2.    Manfaat Targeting
Manfaat dari Targeting adalah :
  • Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
  • Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
  • Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
  • Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin.
  • Mengantisipasi persaingan dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.


3.    Penentuan dan Penetapan Targeting

Penentuan Target Pasar
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:154) terdapat lima alternatif dalam memilih pasar sasaran yaitu :
  • Single-Segmen Concetration adalah Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah pertimbangan, misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahan, adanya peluang pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau bahkan diabaikan pesaing; atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
  • Selective Specialization adalah dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
  • Market Specialization adalah dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
  • Product Specialization adalah dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada produk atau jasa tertentu yang akan di jual kepada berbagai segmen pasar.
  • Full Market Coverage adalah dalam strategi ini, perusahan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Umumnya hanya perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.


Penetapan Target Pasar
Dalam menetapkan target pasar perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
  2. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
  3. Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
  4. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen.


Sumber :

http://bellafnd.blogspot.co.id/2013/10/segmentasi-targeting-dan-positioning.html